Monday 12 September 2011

Seceria Anak TK

Jika ada anak SMA yang ingin merasakan kembali rasanya jadi anak TK, arsitektur tempatnya. Hehehe hanya bercanda, tapi nggak juga sih. Hari ini di matkul komunikasi arsitektur, semuanya seperti baru belajar menulis dari 0. Tapi bukan menulis angka atau huruf, melainkan "menulis" garis. Ya, garis.

Ada apa dengan garis? Tidak ada apa-apa. Hanya saja hari ini kita dilatih untuk menggambar garis dengan Free Hand, tanpa penggaris. Jadi di sinilah ajang pembuktian lurus tidaknya tangan kita (dalam membuat garis). Menarik garis dari segala sisi, mulai dari atas ke bawah, bawah ke atas, kiri ke kanan, kanan ke kiri, banyak lah! Guess what? Susahnya minta ampuuuun, mungkin karena selama ini kita telah dibuai oleh lurusnya penggaris. Hidup penemu penggaris! hahaha.
Ada juga perintah membuat lengkungan-lengkungan serta kombinasi semua garis vertikal-horizontal-diagonal yang membentuk bidang perspektif.

Selain belajar menggaris lurus, kata Pak Wawan, lewat latihan ini kita juga belajar memprediksi panjang garis. Pada akhirnya, kita bisa memprediksi berapa panjang, lebar, dan tinggi sebuah bangunan tanpa menggunakan penggaris.

Di samping itu, melalui garis-garis yang kita buat, bisa terlihat karakter kita. Jadi sebisa mungkin kita harus jujur dalam membuat semua latihan dan tugas di komunikasi arsitektur ini.

quote of the day:
Kalau di semester satu aja udah nggak jujur, gimana kalau udah jadi arsitek?
~Pak Wawan~

No comments:

Post a Comment